Rabu, 21 Oktober 2009 - 13.26 WIB | Bravo
PematangSiantar (Berdikari Online) -Kericuhan sempat mewarnai aksi merespon pelantikan presiden dan wakil presiden,SBY-Budiono, di Kantor Pemkot Pematang Siantar,kemaren (20/10).
Awalnya, sebanyak 70 orangaktifis Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) berusaha untuk menggelar aksinya di halaman Kantor Pemkot. Usaha mereka dihadang oleh puluhan petugas Satpol Pamong Praja, sehingga terjadi aksi dorong-dorongan antara massa aksi dengan satpol PP.
Menurut Rio Hutagalung, ketua LMND Siantar, aksi ini merupakan rangkaian aksi Aliansi Parlemen Jalanan untuk merespon pelantikan SBY-Budiono, dan usaha mengkampanyekan slogan"Hentikan".
Rio menjelaskan, proyek neoliberal sudah terbukti mengalami kegagalan, khususnya dalam mengangkat kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Dengan begitu, menurut dia, tidak ada alasan untuk melanjutkan proyek neoliberal ini di Indonesia.
Selain itu, Rio menganggap pemerintahan yang baru, SBY-Budiono, tidak akan memberikan perubahan bagi kesejahteraan rakyat. Pasalnya, pemerintahan ini masih berpijak pada haluan ekonomi neoliberal, dan menempatkan sejumlah arsitek neoliberal di dalam pemerintahannya.
Selain itu, massa juga mempersoalkan kasus ruislag SMAN 4 Siantar, sebab diduga banyak merugikan negara. Mereka juga menuntut transparansi terhadap rehabilitasi pasar Horas di kabupaten Siantar.
ULFAILYAS
I’m One Of The ‘Indigo 11.’ Here’s Why I Did It
-
The Crown should drop any charges remaining against activists fighting to
stop Israel’s genocide in Gaza.
15 jam yang lalu
0 komentar: on "Aksi “Hentikan” neoliberalisme Sempat Ricuh Di Siantar"
Posting Komentar